BERBAGI
KLARIFIKASI--Mudir Musthafawiyah Purba Baru H. Musthafa Bakri Nasution, Rabu siang (13/2), melakukan klarifikasi mengenai keberadaan "Amanah" melalui video yang beredar melalui jaringan media sosial.

BERITAHUta.com—Pencantuman Musthafawiyah pada nama organisasi Amanah (Alumni Musthafawiyah Nahyidin) terkesan dipaksakan. Pengurus “Amanah” yang dikukuhkan tidak lebih 10 orang, itu pun belum tentu mereka semua alumni pesantren yang berada di Purba Baru, Mandailing Natal, Sumut.

Aroma pembohongan publik sangat kental. Sebab, ketika berlangsung Deklarasi “Amanah” sebagai tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Madina, pada Rabu (13/2), massa yang berjumlah 700-an itu patut diduga bukan alumni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru.

Beritahuta.com sengaja memperhatikan wajah-wajah yang berada di bawah tenda, sebagian besar diketahui tidak pernah nyantri di Musthafawiyah Purba Baru, apalagi sampai berstatus alumni.

Misalnya, massa dari Panyabungan II, Panyabungan III, dan Gunung Baringin (Panyabungan Timur), mereka patut diduga tidak pernah mengenyam pendidikan di pesantren tertua di Sumatera tersebut.

Seorang warga Panyabungan mengaku bernama Ikhwan Nasution, juga menyatakan hal serupa. “Yang pakai baju koko ini banyak yang saya kenal. Saya tahu mereka tidak pernah sekolah di Musthafawiyah,” katanya.

BERITA TERKAIT  Ditanya Kesiapan Maju pada Pilkada Madina, Fahrizal Efendi: Sukses Pemilu Legislatif Kita Maju

Memang kaum lelaki yang duduk di bawah tenda umumnya memakai baju koko warna putih bertuliskan “Amanah” dan “01” masing-masing sebelah dada kiri dan kanan.

Pada saat masuk lokasi lapangan Aek Galoga, Panyabungan, Madina, kaum laki-laki itu t datang dengan baju sembarangan, namun di parkiran kendaraan mereka dapat jatah baju koko yang harus dipakai langsung.

Deklarasi “Amanah” dihadiri menantu Joko widodo, yaitu Muhammad Bobby Nasution. “Perbedaan itu biasa. Mau pilih 01 bisa, mau 02 juga bisa. Tapi kalau dukungan itu dari keluarga kita sendiri, kan rasanya beda,” kata Bobby.

Seperti diberitakan, pihak Pihak Musthafawiyah Purba Baru menyatakan tidak tahu menahu soal keberadaan “Amanah”.  “Kami tidak tahu sama sekali. Juga tidak tahu siapa orang-orang di dalamnya,” kata Harun Mustafa Nasution, cucu pendiri pesantren itu.

BERITA TERKAIT  Kecelakaan Usai Pengamanan Perhitungan Suara, Aiptu Martin Sembiring Kritis

Harun menyebutkan sampai saat ini organisasi resmi alumni Musthafawiyah Purba Baru  dalah KAMUS (Keluarga Arbituren Musthafawiyah). Organisasi ini berpusat di Kota Medan, dan memiliki cabang di sejumlah kota besar.

Sementara itu, Rabu siang (13/2), beredar video klarifikasi dari Mudir Musthafawiyah Purba Baru H. Musthafa Bakri Nasution. “Organisasi alumni Pondok Pesantren Mustafhawiyah Purba Baru yang diakui adalah KAMUS, yang berpusat di Medan. Tidak ada yang lain,” katanya.

Ia menyebutkan, seluruh alumni tidak dibenarkan menggunakan nama Musthafawiyah dalam keperluan apapun dan dimana pun, kecuali atas persetujuan pihak pondok dan menjadi organisasi di bawah KAMUS.

“Semoga persatuan dan kesatuan di kalangan alumni tetap terjalin baik, dan selalu dalam lindungan Allah SWT., “ sebutnya. (tim-01)

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here