BERITAHUta.com—Miris. Hampir tidak ada undangan yang memperhatikan Darmin Nasution ketika menyampaikan sambutan pada pembukaan Pameran Pembangunan HUT ke-20 Madina yang berlangsung di Pertapakan Terminal, Lintas Timur, Panyabungan, Kamis (7/3).
Alhasil, semua undangan yang berjumlah sekitar 700-an orang itu seolah mencueki sang Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Republik Indonesia (RI), itu menyampaikan sambutan.
Padahal mereka bukan tidak menghargai putra Mandailing itu pidato, tapi lantaran suaranya nyaris tak terdengar.
Tak ayal sepanjang menyampaikan sambutan sekitar satu jam, Darmin seolah hanya berinteraksi dengan tamu VIP (Very Important Person) yang berada di atas panggung utama.
Mereka yang memakai pakaian adat di panggung utama itu antara lain: bupati dan wakil bupati Madina, unsur Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), rombongan Menko Darmin Nasution, dan anggota DPRD Sumut.
Akibat suara Darmin tidak terdengar, para pejabat pemkab yang ada di tenda selatan panggung utama sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang main gadjed, ada juga yang asik mengobrol dengan rekan-rekan di dekat tempat duduknya.
Di tengah rasa gerah karena berpakaian adat pengatin Mandailing, sebagian pejabat di tenda selatan coba memperhatikan sambutan menko, tapi karena suara kecil akhirnya mereka hanya melihat gestur tubuh putra Maga, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Madina tersebut di atas podium.
Panggung para pejabat pemkab itu berjarak sekitar 40 meter dari panggung utama. Sementara di tenda undangan umum, berjarak sekitar 70 meter di barat panggung.
Undangan ditenda umum juga banyak menggeruti akibat kalimat yang terucap dari menko nyaris tidak terdengar. “Aha do langa ning apak i, nalolot madaon,” kata seorang ibu gemuk yang duduk persis dekat Beritahuta.com.
Rekan disebelahnya menimpali. “Keta e, loja iba. Nasobinto do nai pardokoni ni apak i,” katanya.
Ungkapan-ungkapan seperti itu terus terdengar. Sehingga mereka yang umumnya mengenakan batik itu sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang jalan-jalan, mengobrol, main handphone, dan tiduran.
Beberapa rombongan ibu-ibu bergamis putih motif biru tampak keluar dari tenda ketika menko masih menyampaikan sambutan. “Untuk apa kita disini, toh Pak Menko juga tidak menganggap kita,” umpat seorang perempuan paroh baya.
Ungkapan itu ada benarnya. Sebab ketika menyampaikan sambutan, pandangan menko pun hampir selalu mengarah terhadap tamu VIP yang duduk di panggung utama. Bahkan, ketika ada kalimat Darmin yang pantas diaplaus, yang bertepuk tangan pun hanya mereka yang di atas panggung.
Menurut pemantauan Beritahuta.com, kondisi tersebut terjadi disebabkan acara itu tidak didukung sound system yang memadai dan menko lupa bahwa dia tidak sedang rapat di ruang tertutup ber-ac (air conditioner).
Ketika hendak menggunting pita pembukaan pameran, menko sempat memberikan sumbangan terhadap sejumlah anak-anak yang berhak menerimanya. Kesempatan itu dimanfaatkan para pegawai pemkab dan undangan untuk memotret menko pakai handphone masing-masing.
Sementara itu, dalam kesempatan itu Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution memaparkan keberhasilan pemkab melaksanakan pembangunan fisik. “Ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan Pak Menko,” katanya. (tim-01)