BERBAGI
WARGA MASIH TRAUMA--Inilah lokasi wellpad SM-T milik PT SMGP yang menyebabkan lima warga Desa Sibanggor Julu, meninggal dunia serta sekitar 50 lainnya memerlukan perawatan medis akibat terkena gas beracun H2S. Hingga saat ini masyarakat di sekitar PT SMGP mengaku masih trauma atas peristiswa tersebut. (foto; akhir matondang)

BERITAHUta.com—Masyarakat Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut dan sekitarnya mengaku hingga saat ini masih trauma pada peristiwa kebocoran gas beracun milik PT SMGP.

“Warga masih sangat trauma. Sampai saat ini belum ada yang berani menggarap sawah dan ladang yang ada di sekitar wellpad SM-T,” kata Siti Aminah Lubis, warga Sibanggor Julu kepada wartawan, Senin siang (1/3-2021).

Berdasarkan penelusuran media ini, bukan hanya warga  Sibanggor Julu yang masih trauma, tapi hal serupa juga dialami penduduk desa-desa lain di sekitar lokasi PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power).

Di antaranya desa: Sibanggor Tonga, Sibanggor Jae, Purba Julu, dan Hutanamele. “Tidak ada seorang pun warga di sini yang tidak merasa takut. Buktinya sejak peristiswa keracunan H2S itu, hingga sekarang tak seorang pun warga berani meneruskan garapan sawahnya, meskipun pihak perusahaan menyatakan suadah aman,” sebut Siti Aminah bersama dua ibu lainnya.

Lokasi wellpad SM-T ini hingga Senin (1/3-2021), masih dikawal ketat petugas keamanan.

Memang, kata dia, sesekali sudah ada warga yang mendatangi sawahnya. Itu pun harus minta izin petugas keamanan perusahaan. “Jika mereka bolehkan, baru kami masuk ke sawah,” katanya.

BERITA TERKAIT  Bupati Madina Tak Ingin Hak Warga Singkuang 1 Mendapat Plasma Disandera Kepentingan Kelompok Manapun

Siti Aminah mengatakan, biasanya warga ke sawah karena ada yang mau diambil sebentar. Misalnya, hendak memetik sayuran.

“Yang jelas belum ada yang berani kerja di sawah. Kami tadi hanya ngambil ubi talas buat sayur,” ujar Siti Aminah.

Sejumlah warga yang ditemui di salah satu rumah makan di Sibanggor Tonga menyebutkan masyarakat PSM yang dekat dengan lokasi garapan PT SMGP  hingga  saat ini dibalut rasa takut. Tidak ada ketenangan, karena masih trauma pada kejadian 36 hari lalu tepatnya, Senin (25/1-2021).

Pemilik warung di di dekat pemandian air panas Purba Julu juga mengaku warga desa tersebut saat ikut diliputi rasa takut. “Kami semua trauma di sini,” katanya.

Seorang warga yang kebetulan sedang di warung makan itu menyebutkan bukan tidak berasalan jika penduduk Purba Julu ikut dihantui trauma. Sebab, dari sejumlah desa di sekitar kawasan PT SMGP, letak Purba Julu paling rendah.

BERITA TERKAIT  Maulid Nabi di Musthafawiyah: 3 Golongan yang Salatnya Tidak Diangkat dari Bumi

“Kalau jarak dengan Sibanggor Julu jika ditarik lurus sekitar dua kilometer,” kata warga yang tak mau ditulis namanya  tersebut.

Peristiwa di PT SMGP ini menyebabkan lima warga meninggal dunia dan puluhan lainnya dirawat di RSU Panyabungan dan Puskesmas Sibanggor karena keracunan gas H2S (Hidrogen Sulfida).

Musibah dialami warga terjadi, sekitar pukul 12.00. Saat itu, pihak PT SMGP membuka wellpad SM-T sumur bor yang dialiri gas H2S tanpa terlebih dahulu memberitahu masyarakat.

Beberapa saat menjelang wellpad SM-T dibuka petugas sempat mengimbau warga agar pakai masker.

Namun himbauan itu terlambat, sebab tidak semua warga membawa masker. Sebagian lagi sedang berada di ladang masing-masing.

Begitu wellpad SM-T dibuka, masyarakat kocar-kacir berusaha melindungi dan menyelamatkan diri dari gas  H2S. Tentu saja upaya mereka tidak bisa maksimal karena tidak ada persiapan.

Alhasil mereka yang dekat dengan TKP pembukaan wellpad SM-T mengalami kondisi lebih parah, termasuk para korban meninggal meninggal. (*)

Peliput: Tim

Editor: Akhir Matondang

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here