BERBAGI
Fahrizal Efendi Nasution saat reses di Desa Pagaran Tonga, Kecamatan Panyabungan, Madina pada, Jumat malam (2/12-2022). foto: ist

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Kegiatan reses merupakan pelaksanaan hubungan baik berkesinambungan antara seorang anggota legislatif dengan konstituen di daerah pemilihan (Dapil) pada saat pemilu.

Hubungan baik tersebut sebagai jembatan penyambung lidah antara anggota dewan dengan masyarakat. “Warga bisa menyampaikan aspirasi melalui kegiatan reses,” kata H. Fahrizal Efendi Nasution saat reses I Tahun Sidang IV 2022 di Desa Pagaran Tonga, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut pada, Jumat malam (2/12-2022).

Aspirasi seperti yang disampaikan bapak atau ibu pada kegiatan reses seperti inilah, kata anggota dewan dari Fraksi Hanura, itu yang nanti bakal disampaikan pada rapat-rapat antara eksekutif dan legislatif.

Meskipun dalam keadaan cuaca mendung reses Fahrizal Efendi di Pagarangan Tonga mendapat sambutan meriah dari elemen masyarakat desa tersebut.

BERITA TERKAIT  PT SMGP Tegaskan: Tak Benar Parwis dan Saharuddin Terkena H2S

Anggota dewan yang yang banyak disuarakan masyarakat untuk maju pada Pilkada Madina 2024, itu mengatakan aspirasi yang disampaikan rakyat menjadi poin utama untuk diperjuangkan oleh wakil rakyat di lembaga legislatif.

Menurut Fahrizal Efendi, pemimpin harus memahami kebutuhan rakyat, sehingga anggota legislatif mampu memperjuangkan kebutuhan rakyat dalam bentuk program yang disepakati antara legislatif dengan eksekutif.

“Hubungan baik legislator dengan konstituen terlihat dalam pelaksanaan reses,” katanya.

Kapasitas kemampuan pemimpin harus mumpuni agar aspirasi rakyat sebagai bagian dari kondisi ril yang dialami rakyat dapat terartikulasi menjadi data urgen bagi dasar pelaksanaan pembangunan.

BERITA TERKAIT  Data BKKBN Sumut Tak Valid, Penderita Stunting di Madina (Hanya) 8.0 Prosen

Penduduk Desa Pagaran Tonga sendiri bergerak di sektor pertanian tanaman pangan, persawahan dan perikanan.

Berdasar data yang disampaikan kepala desa, desa itu memiliki luas lahan sekitar 150 ha persawahan.

Irigasi untuk persawahan itu terbahas dengan baik di reses itu.

Karena itu, warga berharap Fahrizal Efendi memperjuangkan bantuan bidang pertanian kepada masyarakat setempat. “Aspirasi yang disampaikan ini tentu kami tampung untuk disampaikan kepada Pemprov Sumut. Harapan yang disampaikan tak bisa cepat, sebab ada proses. Saya kira bapak, ibu dan koum-koum nami sudah paham hal ini,” katanya. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here