BERBAGI
Muhammad Rezky Nasution (kiri), dan Saleh Partaonan Daulay (kanan). (foto: ist)

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Anggota DPR-RI Dr. H. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag., M.Hum., M.A., turut peduli atas kelanjutan pendidikan Muhammad Rezky Nasution. Wakil rakyat dari PAN itu mengirim bantuan melalui transfer ke rekening santri yang hendak kuliah di Universitas Akhgaff Yaman itu.

“Alhamdulillah, sekadar membantu meringankan beban dialami keluarga ananda Rezky. Mudah-mudahan dapat dimanfaatkan dengan baik,” kata Saleh Partaonan ketika dikonfirmasi Beritahuta, Minggu (27/8/2023) siang.

Dia berdoa Rezky dapat menggapai cita-citanya. Harapannya, kelak setelah selesai menempuh pendidikan di Kota Mukalla, Propinsi Hadhramaut, Yaman, santri lulusan terbaik Pesantren Musthafawiyah Purba Baru—Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Mandailing Natal (Madina), Sumut—tahun 2023 bisa mengabdikan diri bagi keluarga dan masyarakat.

Menurut Saleh Partaonan, dari informasi yang ia dapat, Rezky adalah santri berprestasi. Ia kerap mendapat juara lomba baca Kitab Kuning dan hapalan hadist. Nilai kelulusannya di Musthafawiyah Purba baru juga nyaris sempurna.

“Semoga Allah Swt berikan kemudahan dalam menggapai impiannya. Meskipun kondisi ekonomi keluarga ananda Rezky kurang mendukung, jika dalam diri si anak tertanam niat tulus melanjutkan pendidikan, in shaa Allah akan ada kemudahan,” kata politikus yang juga seorang akademisi ini.

BERITA TERKAIT  Wartawan Media “Online“ di Madina Dikeroyok di Cafe Kopi Mandailing

Cerita kehidupan Rezky, kata dia, hendaknya menjadi inspirasi bagi kita semua. Walaupun dalam kondisi ekonomi keluarga tergolong kurang mampu, tetapi sang ibu, Siti Aminah Lubi (52), tidak mengenal kata menyerah. Ia tak pernah putus asa menyekolahkan anak-anaknya. Itu tentu disebabkan dibarengi juga keinginan si anak dalam melanjutkan pendidikan. Mereka tahu kesulitan sang ibu, sehingga tidak menuntut macam-macam.

“Ibu Siti Aminah yakin pasti ada pertolongan-Nya. Jika hitung-hitungan matematika tak mungkin ibunya Rezky mampu menyekolahkan anak-anaknya. Apalagi ia hanya seorang diri,” kata akvitis Angkatan Muda Muhammadyah Sumut.

Hal itu, kata dia, lantaran penghasilan bulanan Siti Aminah tergolong kecil. Tetapi buktinya, bisa. Bahkan anak-anaknya berprestasi. “Saya dengar adik Rezky sekolah di MAN 1 Madina, juga kerap meraih prestasi.”

Rezky membenarkan Minggu (27/8/2023), sekitar pukul 11.00, dia mendapat transferan dari seseorang. “Alhamdulillah. Saya atas nama keluarga, menyampaikan terima kasih kepada Pak Saleh Partaonan dan semua pihak yang telah turut mendoakan dan membantu secara meteri biaya daftar ulang kuliah saya di Akhgaff Yaman. Kami hanya bisa berserah kepada Allah Swt, semoga mendapat balasan dari-Nya,” ujar Rezky.

BERITA TERKAIT  Ja’far Sukhairi Ingatkan ASN Supaya Tetap Fokus pada Pelayanan Masyarakat

Seperti diketahui Rezky diterima melalui tes yang yang diadakan pihak Universitas Akhgaff Yaman di Kota Medan, Sumut, belum lama ini. Ia lulus jurusan Syari’ah Islamiyah dan Hukum.

Saat ini Akhgaff Univercity hanya menyediakan beasiswa uang kuliah. Biaya administrasi dan ongkos keberangkatan ke Yaman sekitar Rp60 juta ditanggung calon mahasiswa. Termasuk biaya selama berada di negara tersebut menjadi tanggung jawab masing-masing mahasiswa.

Rezky sendiri sangat besar hasratnya bisa kuliah di Akhgaff Univercity. Namun, ia sadar terhadap kemampuan ekonomi ibunya yang hanya sehari-hari kerja sebagai tukang cuci piring dan juru masak di salah satu tempat penginapan di Dalan Lidang, Panyabungan.

Itulah sebabnya, santri yang sering juara lomba baca Kitab Kuning ini berkeluh-kesah kepada siapa saja yang ingin berbagai rezeki. “Jika mengandalkan keuangan ibu, tentu enggak mungkin. Untuk makan keluarga kami saja pas-pasan. Memang ada tabungan saya sedikit, dikumpul-kumpul kalau dapat jasa les privat dari rumah ke rumah warga, ditambah uang hasil hadiah lomba baca Kitab Kuning dan hapalan hadist. Hanya itu yang kami punya,” kata Rezky.(*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI