PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Rasa khawatir Muhammad Rezky Nasution tak bisa melanjutkan pendidikan di Universitas Akhgaff Yaman terjawab sudah. Hingga Kamis (31/8/2023), pukul 19.30, donasi dari berbagai elemen masyarakat sudah terkumpul sekitar Rp94 juta.
Karena dana yang diimpikan sudah didapat, Rezky telah melunasi biaya daftar ulang kuliah di Akhgaff Univercity sebesar Rp62.000.038,- atau setara 4000 US Dolar.
Sesuai bukti transfer di Bank Muamalat, santri yang kerap juara lomba baca Kitab Kuning—tingkat kabupaten, propinsi, dan nasional– ini menyelesaikan kewajiban pembayaran pada, Senin (28/8/2023), pukul 10.26.
Dengan demikian, Rezky menyelesaikan administrasi pembayaran empat hari sebelum batas pelunasan pada, Kamis (31/8/2023). Hal ini diluar dugaan, terutama bagi Rezky dan keluarganya.
“Sungguh suatu keajaiban dari Allah Swt. Bagi kami, uang Rp50 ribu itu sudah sangat besar nilainya. Kami belum pernah bermimpi sampai pegang uang Rp60-an juta,” kata Siti Aminah Lubis (52), ibu Rezky kepada Beritahuta, Kamis (31/8/2023) petang.
Awalnya Rezky dan ibunya was-was tak akan dapat sampai Rp60-an juta untuk biaya daftar ulang di Universitas Akhgaff Yaman. Apalagi waktunya hanya sekitar 10 hari. Ditambah lagi, mereka sudah berupaya menemui orang-orang tertentu meminta bantuan, tetapi belum membuahkan hasil.
Batas akhir pembayaran daftar ulang, Kamis (31/8/2023), pukul 24.00. Jika sampai waktu ditetapkan itu belum dibayar melalui transfer, calon mahasiswa yang dinyatakan lulus tes dianggap mengundurkan diri.
Dana 4000 US Dolar yang sudah di transfer Rezky tersebut untuk keperluan: biaya keberangkatan, visa, terjemah ijazah dan legalisir di Kemenkeh, Kemenlu dan Dubes Yaman (tidak berlaku bagi Ribat Alawiyah), pajak izin tinggal (Iqomah) dan medical untuk tahun pertama.
Lalu, jaminan tiket kepulangan dalam bentuk pinjaman/qordh untuk universitas sebesar 500 Dolar US, serta infaq untuk universitas Fakultas Syari’ah Walqonun (jurusan: Syar’ah dan hukum, syari’ah, dan hadist dan ilmu hadist) 10 semester.
Saat ini, Al-Akhgaff Univercity, hanya menyediakan beasiswa uang kuliah, sedangkan pendaftaran dan biaya hidup selama kuliah di sana ditanggung masing-masing calon mahasiswa.
Dengan donasi sekitar Rp94 juta, jika tak ada aral melintang Rezky bisa berangkat kuliah ke Yaman. Pemberangkatan tahap pertama direncanakan 8 September 2023. Selain uang daftar ulang yang sudah dibayar sekitar Rp60 juta, ia juga masih punya uang persiapan atau untuk pegangan dari donasi masyarakat itu sekitar Rp32 juta. Jumlah ini, sampai, Kamis (31/8/2023), pukul 19.30.
Selanjutnya Rezky masih punya simpanan di bank sekitar Rp20 juta yang dikumpulkannya dari setiap hadiah lomba baca Kitab Kuning dan hapalan hadist, baik tingkat kabupaten, propinsi, dan nasional.
Uang yang dikumpulkan sudah sejak lama, itu juga termasuk pemberian warga yang memakai jasanya mengajari anak-anak mengaji di berbagai tempat di sekitar Panyabungan, yakni dalam bentuk privat door to door.
Kabar baik pula, beberapa hari lalu, uang hadiah Rezky sebagai juara tiga baca Kitab Kuning tingkat nasional yang berlangsung di Lamongan, Jawa Timur, belum lama ini, sebesar Rp7,7 juta juga sudah diserahkan kantor Depag Madina kepada Rezky.
Empati dari Berbagai Elemen
Rezky mengaku bersyukur persoalan keuangan yang sebelumnya menjadi penghalang impiannya kuliah di Al-Akhgaff Univercity Yaman bisa teratasi. “Semoga kedepan segala sesuatunya dimudahkan Allah Swt,” katanya.
Dia menyebutkan, “Alhamdulillah. Saya, ibu dan keluarga hanya bisa berserah diri kepada Allah Swt untuk membalas kebaikan semua pihak yang telah turut membantu, baik doa, suport motivasi dan dana. Sekecil apapun dukungan itu, semoga ada balasan dari Allah Swt,” kata Rezky, Kamis (31/8/2023) petang.
Donasi mendekati Rp100 juta tersebut didapat selama sekitar 10 hari, tepatnya sejak media ini memberitakan mengenai kegelisahan Rezky pada, 20 Agustus 2023, berjudul, “Diterima di Al-Akhgaff Univercity Yaman, Anak Tukang Cuci yang Lulusan Terbaik Musthafawiyah Ini Berkeluh-kesah”.
Sejak saat itu, berbagai elemen masyarakat memberikan dukungan, baik berupa doa, suport dan pendanaan. Empati terhadap keinginan Rezky melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi (PT) ternama yang berada di Kota Mukalla, Propinsi Hadhramaut, Yaman itu mengalir dari seantero negeri.
Berdasarkan catatan Rezky di buku rekeningnya, mereka yang turut memberikan bantuan melalui transfer datang dari berbagai lintas profesi, antara lain: birokrat, politisi, dokter, yayasan, pensiunan, wiraswasta, yayasan, kepolisian, pengusaha dan mereka yang menyebut diri hamba Allah.
Kali pertama mentransfer adalah atas nama Surbein Nasution dari Medan, yakni sekitar pukul 08.00 atau tak sampai satu jam setelah terbit pemberitaan tersebut. Sejak itu, ‘dewi fortuna’ seperti menaungi santri yang sejak kelas satu di Musthafawiyah selalu mendapat rangking pertama ini. (*)
Editor: Akhir Matondang