BERBAGI
GALAU--Todung Mulya Lubis tersenyum kembali di atas kapal setelah sempat galau akibat kapal patroli yang ditumpangi pada, Sabtu (29/7/2023), mengalami kerusakan di tengah laut Samudra Hindia. (foto: ist)

PANTAIBARAT, BERITAHUta.com—Kapal yang membawa rombongan Ketua TP2D Mandailing Natal (Madina), Sumut  Prof. Dr. Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M., Sabtu siang (29/7/2023), terombang-ambing sekitar setengah jam di tengah laut Samudra Hindia lantaran hidraulik kemudi kapal bocor.

Tentu saja ketua TP2D (Tim Percepatan Pembangunan Daerah) Madina bersama rombongan khawatir. Di dalam kapal patroli KPLP- KKP yang terkatung-katung antara lain ada pejabat Pemkab Madina, yakni: kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, kepala Dinas Perhubungan serta kepala Dinas Pemuda dan Olahraga.

Selain itu turut juga Irwan Daulay, mantan Staf Khusus Bupati dan Ketua DPC PPP Madina Mhd. Irwansyah Lubis.

Setelah sekitar setengah jam, kru kapal patroli berhasil memperbaiki kerusakan. Camat Batahan Irsal Pariadi menjemput rombongan Todung ke Pulau Tamang dengan kapal motor milik nelayan yang kondisinya lebih bagus.

Meskipun pakai kapal nelayan, namun mereka tampak nyaman dalam perjalanan menuju pantai. Ini sekaligus mampu menghilangkan rasa galau Todung dan rombongan yang sempat terombang-ambing di tengah lautan Samudera Hindia.

BERITA TERKAIT  Bupati Madina Buka Kompetisi Liga 3 Sumut di Stadion H. Adam Malik

Menurut Irwan Daulay, kondisi fisik  kapal patroli KPLP- KKP terlihat sudah tidak layak pakai. Apalagi jika dilihat dari luas laut yang harus dilalui untuk mengamankan wilayah itu.

Kunjungan Todung ke laut Batahan, Madina dalam rangka meninjau lokasi rencana budidaya lobster di Pulau Tamang dan Teluk Ilalang. Mantan Duta Besar Indonesia di Norwegia dan Islandia juga meninjau Pelabuhan Palimbungan Ketek.

Pada masa Bupati Madina Dahlan Nasution, kawasan Palimbungan pernah diajukan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Selain meninjau pelabuhan tersebut, ada sejumlah agenda lain terkait kunjungan Todung ini.

Disela-sela kunjungan ke Batahan, kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Madina Syafruddin Nasution dan Kepala Dinas Perhubungan Ali Wardana menjelaskan berbagai persoalan kelautan dan pesisir di kabupaten ini kepada Todung.

Selama mendengarkan penjelasan kedua pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah), beberapa kali Todung menggeleng-gelengkan kepala. Terutama terkait minimnya perhatian pusat terhadap pengembangan potensi Pantai Barat Madina yang begitu menjanjikan.

BERITA TERKAIT  Paripurna LKPJ Madina Molor 5 Jam: Minim Kehadiran OPD, Seorang Kadis Malah Ada di Ruang Kajari

Camat  Batahan Curhat

Camat Batahan Irsal Pariadi tidak menyia-nyiakan kunjungan tokoh gerakan Hak Asasi Manusia (HAM), itu di daerahnya. Pada saat jamuan makan seafood, dia melaporkan berbagai hal menyangkut permasalahan pokok di kecamatan itu.

Irsal menyampaikan curahan hati (curhat) antara lain mengenai tertundanya pembangunan jembatan penghubung jalan nasional ke Pelabuhan Palimbungan Ketek sepanjang 120 miliar. Sesuai hitungan kepala Dinas Perhubungan Madina, proyek ini menelan biaya Rp180 milliar.

Lebih lanjut Irsal melaporkan antara lain: potensi budidaya lobster hingga saat ini belum dikelola secara baik; permasalahan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bagi para nelayan; kapal patroli laut yang tak layak pakai dalam mengamankan laut Madina dari aksi pencurian ikan–bom ikan, pukat harimau, dan lainnya.

Karena itu, Irsal berharap kehadiran kali pertama Todung di Batahan dapat menjadi awal kebangkitan perekonomian nelayan yang selama ini kurang diperhatikan pemerintah pusat. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI