BERITAHUta.com—Tindakan ketidak adilan pejabat dipertontonkan aparatur Pemerintah Kota Padangsidimpuan, Sumut. Tim relawan pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dipersulit mendapatkan izin penggunaan Alaman Bolak untuk acara jalan sehat yang direncanakan digelar pada Minggu (17/3).
Sikap Pemko Padangsidimpuan itu membuat tim relawan Prabowo-Sandi antara lain: Gerakan Nasional Cinta Prabowo (GNCP), Mak-Mak Rabu Biru, FPI, Relawan Ganti Presiden (GNP), dan Gerindra Masa Depan mendatangi kantor walikota Padangsidempuan, pada Kamis sore (14/3). Mereka mempertanyakan izin penggunaan Alaman Bolak yang tak kunjung keluar.
Massa relawan tiba di kantor walikota yang beralamat di Jalan Merdeka, Kota Padangsidimpuan, sekitar pukul 17.00. Dihadapan Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution, para relawan mempertanyakan tentang izin pemakaian Alaman Bolak yang sudah mereka ajukan secara resmi sejak beberapa waktu lalu, tapi hingga Kamis sore (14/3), belum keluar.
“Kami sudah ajukan surat izin penggunaan Alaman Bolak untuk acara jalan sehat, tapi hingga saat ini belum juga ada respon dari pihak pemko,” kata seorang perwakilan tim relawan Prabowo-Sandi.
Dihadapan sejumlah pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), Irsan Effendi Nasution mengaku belum mengetahui adanya permohonan izin pemakaian Alaman Bolak yang diajukan tim relawan Prabowo-Sandi.
Hingga Kamis jelang magrib, tim relawan masih bertahan di lapangan kantor walikota. Mereka bertekad bertahan di tempat itu sampai izin pemakaian Alaman Bolak seperti mereka minta didapatkan.
Sekitar pukul 19.30 akhirnya surat izin yang diminta tim relawan Prabowo-Sandi keluar juga. Setelah mereka menerima surat itu, para tim relawan meninggalkan kantor walikota dengan tertib. Selama berada di sekitar kantor walikota, para relawan berperilaku tertib sehingga tidak membuat aparat keamanan khawatir.
“Alhamdulillah surat izin yang kami minta sudah keluar. Kami tidak menyalahkan siapa-siapa, biar masyarakat yang menilai,” kata seorang ibu. (lily lubis)