BERBAGI
Amburadul, itulah kesan saat melihat pembuatan talud pada proyek peningkatan jalan Laru-Penjaringan, di Kecamatan Tambangan, Madina. Foto diambil pada, Selasa (11/10-2022). foto-foto: akhir matondang

TAMBANGAN, BERITAHUta.com—Pengawasan pihak Dinas PUPR Mandailing Natal (Madina), Sumut terhadap pelaksanaan proyek fisik patut diduga sangat lemah. Buktinya, pembuatan talud pada proyek peningkatan jalan Laru-Penjaringan di Desa Tambangan Pasoman, Kecamatan Tambangan, Madina terkesan amburadul.

Kualitas talud sepanjang sekitar 70 meter di sisi kiri jalan Tambangan Pasoman arah Raorao Dolok tampak menyedihkan lantaran seperti dikerjakan asal-asalan. Bukan hanya seperti hasil kerja seorang tukang baru belajar, kekuatan adukan semen juga patut dipertanyakan. Belum apa-apa, sudah banyak retak.

Songon karejo ni naso tukang. Ngamalo au mandokna,” kata seorang warga ketika diminta pendapatnya. Lelaki 52 tahun itu mengaku heran pihak pengawas  membiarkan pekerjaan dengan kondisi tidak elok dipandang mata.

Pembuatan talud tersebut bagian dari pembangunan peningkatan jalan Laru-Penjaringan yang berada di Desa Tambangan Pasoman. Proyek dibiayai melalui angggaran dana alokasi khusus (DAK) Madina senilai Rp3.369 miliar lebih ini dikerjakan CV. Putra Sulung. Sumber yang layak dipercaya menyebutkan, rekanan berasal dari Pasaman, Sumbar..

BERITA TERKAIT  Meriah, Pawai Karnaval Kali Pertama dalam Rangka HUT Madina Pasca Covid-19

Menyedihkan, terinjak sedikit saja pada bagian pinggir atas talud, plesteran semen bisa rontok. Semen acian  atau semen halus untuk tahapan finishing tidak rapi. Bahkan, pada sejumlah titik di bagian bawah talud banyak tidak terkena semen plesteran dan acian.

Berdasarkan pantauan media ini, ada sejumlah batu ukuran besar dan sedang masih menyatu dengan tebing karena tidak terlebih dulu diambil atau dipecah sebelum pondasi dibuat.

Selain itu, prosentase antara pasir dan semen untuk adukan pengikat batu serta plesteran patut dipertanyakan karena begitu mudah rapuh. Jika kondisi ini tetap dibiarkan, tak menutup kemungkinan bangunan talud ini tak akan bertahan lama.

BERITA TERKAIT  Soal Pilkades 2023, Ketua Parpol: Bukti Bupati Madina Taat pada Aturan

Berdasarkan pantauan media ini pada, Selasa sore (11/10-2022),  di sejumlah titik pada talud sudah ada tumpukan tanah dan batu yang jatuh dari tebing. Jika air hujan atau aliran air dari tebing menumpuk di siring, dipastikan bakal merusak dinding bangunan tersebut.

Belum jelas panjang jalan pada proyek ini. Juga tidak ada komentar Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas PUPR (Pekerajaan Umum dan Perumahan Rakyat) Elpianti Harahap mengenai kondisi talud yang diduga dibuat asal-asalan.

Konfirmasi yang disampaikan Beritahuta sama sekali tidak direspon pejabat yang dikenal acap menghindar dari wartawan itu. (*)

Editor: Akhir Matondang

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here