PENGANTAR—Fenomena siluman dalam seleksi masuk PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di Mandailing Natal (Madina), Sumut tergolong sistematis. Tindakan ini suatu penzaliman terhadap mereka yang sudah mengabdi belasan tahun sebagai guru honorer.
Kami coba buka satu persatu secara bersambung nama-nama mereka yang lulus PPPK diduga menggunakan data palsu. Terindikasi ‘main mata’ antara kepsek dan Dinas Pendidikan Madina.
Kita berharap jika ada peserta seleksi PPPK terbukti menggunakan data palsu, supaya dibatalkan. Jika perlu proses secara hukum.
Kenapa mereka yang sebagian tak pernah merasakan suka duka sebagai seorang guru honorer, bisa masuk Dapodik. Siapa sebenarnya yang bermain. Siapa ordal-nya. Satu per satu media ini bakal mengungkap melalui tulisan bersambung bertajuk “bongkar guru honorer siluman PPPK Madina”. *
EDISI Minggu ini kami kemas sedikit beda dari biasa, yakni liputan soal dugaan suap atau kerap disebut uang sogok agar tujuan tercapai. Tujuan tak lain supaya tak jenuh dengan tulisan bersambung guru siluman lantaran setiap hari membahas ‘jadi-jadian’. Lagi pula, dua edisi terakhir (7 dan 8), link berita tidak bisa dishare di facebook karena dianggap melanggar.
Tidak jelas apa pelanggarannya. Namun berbaik sanga saja, siapa tahu facebook menganggap postingan judul berita ‘honor siluman’ terlalu sering, sebab sudah delapan kali, yaitu: edisi 1-8. Padahal isi beritanya beda. Itulah alasannya, penulisan judul tulisan ini agak beda. Siapa tahu lulus dalam postingan facebook.
Liputan ini tentu masih satu paket dengan kisruh PPPK Madina 2023, yakni: guru honorer siluman, maladministrasi dan dugaan suap. Kali ini coba ditelusuri dugaan calo PPPK Madina 2023 yang diperankan oleh seorang kepala sekolah (kepsek).
Rumor yang berkembang Kepala SD Negeri 138 Sabajior, Kecamatan Panyabungan Barat, Madina Saipul Lisan diduga ikut sebagai calo seleksi penerimaan PPPK 2023. Di grup-grup WhatsApp beredar informasi ia disebut-sebut terlibat aktif membantu meluluskan seorang guru berinisial LAA.
Mengenai hal itu sudah sejak dua pekan terakhir ramai diperbincangkan para guru. Para pengguna medos menyebutkan LAA diduga memberikan Rp45 juta kepada panitia melalui Saipul agar ia lulus PPPK Madina 2023 di sekolah SDN 138 Sabajior, tempat LLA mengajar.
“Bahkan, kepsek masih minta tambah Rp5 juta sebagai jasa atas bantuannya,” kata seorang guru yang tak mau disebutkan namanya. Namun tidak dijelaskan apakah permintaan tambahan Rp5 juta direalisasi LAA atau tidak.
Tidak diketahui asal-muasal tersiarnya isu dugaan calo Rp45 juta ini. Namun kuat dugaan berawal dari ungkapan dari salah seorang famili LAA terhadap orang-orang tertentu.
Berdasarkan nilai sertifikat CAT, LAA mendapat 518. Angka ini masuk kategori sedang jika dibanding nilai didapat rekan-rekannya sesama peserta tes PPPK.
Ketika media ini mengkonfirmasi dugaan suap Rp45 juta ini terhadap LAA, baru-baru ini, secara kebetulan handphone diangkat oleh suaminya. “Ya gimana, lewat saya saja,” jawabnya setelah redaksi menyebutkan hendak konfirmasi terkait isu yang berkembang di masyarakat bahwa LAA diduga membayar sejumlah uang supaya bisa lulus PPPK.
Mendengar hal itu, si suami marah-marah dan mematikan telpon genggamnya. Namun beberapa saat kemudian, dia telpon kembali menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya.
“Tidak mungkin kami main uang. Saya hanya pegawai biasa di Pemkab Madina, apalagi masih honorer,” kata suami LAA.
“Kedua, nilai istri saya tinggi, 530. Lalu, dia sudah lama mengajar di sekolah itu,” jelasnya. Namun, mengenai nilai CAT disebutkan tersebut berbeda dengan data didapatkan redaksi, yakni hanya 518.
Mengenai masa kerja sebagai tenaga honorer di sekolah itu, suami LAA mengaku lupa. “Seingat saya waktu masa Pak Dahlan bupatinya dia sudah ada SK. Kalau enggak salah sejak 2018.`”
Mengenai Dapodik, suami LAA tidak tahu menahu karena menurutnya itu urusan sekolah. Memang, kata dia, nama LAA masuk Dapodik setelah dua tahun mengajar semasa kepsek lama.
Berdasarkan penelusuran media ini, data GTA (Guru Tenaga Kependidikan) Dapodik LAA menyebutkan dia merupakan honor tingkat dua. Perubaan terakhir Dapodik pada, 20 Septeber 2023, pukul 09.55. Lalu, sinkron terakhir ke Dapodik pusat, 9 November 2023, pukul 09.09.
Menurut Saipul Lisan, di sekolah yang dia pimpin ada dua guru dinyatakan lulus PPPK Madina 2023, yakni: Wabidatun Nur dan LAA. “Dua-duanya guru lama, sebelum saya menjabat di sini, keduanya sudah guru di sini. Hal ini bisa juga ditanya terhadap masyarakat sekitar lokasi sekolah,” sebutnya kepada Beritahuta melalui telpon, belum lama ini.
Terkait nilai CAT kedua guru yang diterima PPPK Madina, menurut dia, tergolong tinggi karena di atas 540 dan 560. “Nilai CAT mereka tinggi. Selain itu mereka bukan siluman, sebab sebelum saya di sini mereka sudah terlebih dulu di sini. Saya sendiri sudah dua tahun di sini,” katanya.
Karena itulah, kata Saipul Lisan, tidak ada alasan LAA memberikan uang Rp45 juta untuk membantu meluluskan guru Matematika tersebut.
“Kenapa dia memberi duit ke saya. Apa kapasitas saya bisa membantu mereka. Apa urusan saya, apalagi disebut-sebut saya minta tambah Rp5 juta lagi dari sebelumnya Rp45 juta. Saya tidak ikut-ikutan,” ujarnya.
Berdasarkan penjelasan suami LAA dan kepsek, ada perbedaan signifikan nilai CAT dengan data dimiliki redaksi. Data redaksi 518, suami LAA (530), dan kepsek (540 atau 560). (*)
Editor: Akhir Matondang